tak sama bila bukan kamu

Sulit ternyata, bahakan sangat sulit untuk ku menyadari dan memahami kalau “sesuatu yang kita inginkan tak harus kita miliki dan ada beberapa hal didunia ini yang tak mungkin dan tidak bisa untuk kita paksakan” yang munkin memang bukan menjadi takdirku, seperti halnya dia dan juataan hal lain yang ku inginkan namun tak juga aku dapatkan.

Sepeti mempertahankan segenggam butiran pasir ditanganku, aku tak ingin butiran-butiran pasir itu terlepas dari genggamanku hingga erat aku menggenggamnya, dan tanpa aku sadari… semakin erat aku menggenggamnya semakin banyak pula butiran-butiran pasir yang terlepas dari genggamanku….

Aku semakin takut dan tak rela tiap kali butiran-butiran itu satu persatu terlepas dari tanganku, apalagi setelah aku sadar ada orang lain yang menengadahkan tangannya dibawah tanganku untuk mengambil harapan-harapan di genggamanku itu…

Kemudian makin erat bahkan sangat erat ku genggam sisa butiran-butiran harapanku. Tapi tak ada yang tersisa dalam genggamanku…. Yang ada hanya seberkas udara hampa dan sisa sayatan-sayatan luka disetiap permukaan tanganku…

Ya… kini ku sadari…. Sebagaimana eratnya aku genggam sesuatu yang aku inginkan, jika itu bukan menjadi takdirku maka terlepaslah ia dari genggamanku dan mungkin ada digenggaman tangan yang tepat, tangan lain yang mungkin ditakdirkan untuk itu. Sedangakan usaha dan paksaanku tak akan berbuah manis, melainkan hanya guratan luka baru dalam kehidupanku….

Jujur, bagiku masih terlalu sulit untuk merelakan semua ini hilang…

Berusaha menghilangkan rasa yang ada di dalam hatiku ini bukanlah sebuah pekerjaan mudah… sekejap rasa itu timbul dan mencekikku… lalu luruh begitu saja menjadi kepingan-kepingan kecil kaca yang siap menyayat-nyayat tiap sisi kehidupanklu… aku lemah.. jatuh… atas rasa yang kubuat dan ku pertahankan selama ini…

Mengalihkan hati??? Membuka hati untuk insan baru?? MASIH TERLALU SULIT, andaikan suatu saat itu terjadi… aku pun tak yakin akan sama seperti ini, tak akan sama apa yang ada di dalam hati ku bila bukan “kamu”…

mengapa aku merasa kehilangan kalo nyatanya sesuatu itu belum pernah ku miliki….

Entah sihir apa yang membuatku dan seluruh perasaanku bertekuk lutut atas cintanya? Yang jelas sulit untuk ku menyimpan sedikit saja rasa benci kepada orang yang jelas-jelas telah melakukan operasi penghancuran markas hatiku.

Justru sebaliknya rasa sayang masih begitu tebal menyelimuti setiap sudut hatiku untuknya.

Kini biarlah cinta ini terselip dihatiku, biarlah kenangan pahit ini kutelan sendiri, biarlah luka ini berlalu seiring berjalannya waktu dan biarkan kenangan ini tetap ada dipikiranku dan menjadi bagian dari kehidupanku.

Do’a q, harap q dan mimpiku adalah melihatnya bahagia…

Disini aku kan selalu tersenyum untuk tiap kebahagiaan yang ia dapati… ^_^